SETUP OPENING BALANCE, CARD FILE DAN
INVENTORY
Berikut
ini langkah-langkah untuk pengaturan account opening balance:
a.
Menu
Bar èpilih Menu Set Up
b.
Pilih
Balance èAccount Opening Balance
c.
Masukkan
nilai nominal saldo awal untuk masing-masing perkiraan pada kolom Opening
Balance
d.
Masukkan
nilai minus jika jumlah saldo awal perkiraan tersebut bersifatmengurangi
perkiraan lain perkiraan lain, misalnya untuk perkiraan Akumulasi Penyusutan,
potongan, retur dan prive.
e.
Pastikan
nominal “Amount a left to be allocated” adalah Rp. 0
Berikut ini langkah-langkah untuk pengaturan data
pelanggan&pemasok:
a. Pilih Modul Card File è Card List
b. Masukan
informasi data pelanggan dan pemasok yang dimiliki perusahaan
c. Klik
Ok
A. Customer balance
Berikut ini langkah-langkah untuk pengaturan customer balance:
1. Pilih Menu Setup èBalance è Customer Balance
2. Pilih nama
perusahaan pada Customer
Detail èAdd Sale
Lakukan langkah
yang sama untuk Customer berikutnya sampai muncul tanda Cangratulations!.
*Jendela
Cangratulations! akan tampil jika total saldo customer balances yang di
input sama dengan akun piutang dagang pada saldo awal perusahaan.
B. Supplier
Balance
Merupakan
alokasi total hutang yang telah diinput di Account Opening Balance. Jadi Total
Nominal yang dialokasikan harus sama dengan nominal hutang di Account Opening
Balance. Berikut ini langkah-langkahnya untuk pengaturan supplier balance:
1. Pilih
Menu Setup èBalance èSupplier
Balance
2.
Pilih nama perusahaan pada Supplier
DetailèAdd Purchase
*Lakukan untuk semua
Perusahaan yang memiliki data hutang berdasarkan tabel diatas hingga muncul Congratulations!
*Jendela Congratulations! akan tampil jika total saldo
supplier balances yang di input sama dengan akun hutang dagang pada saldo awal
perusahaan.
Merupakan alokasi
total Persediaan yang telah diinput di Account Opening Balance. Jadi Total
Nominal yang dialokasikan harus sama dengan nominal Persediaan di
Account Opening Balance.
Berikut
ini langkah-langkah untuk membuat item list:
a. Pilih Modul inventory èItem List
b.
Klik New untuk membuat data item baru, lalu kita akan memasukan profil barang
·
Item
Number :
Ketik Kode Barang, maksimal 30 karakter! Bisa huruf,
angka dan tanda baca.
·
Name
:
Ketik nama barang, maksimal 30 karakter.
·
Tentukan
Jenis Item : Pengelompokan
Jnis Itm bisa dilakukan dengan cara mengaktifkan atau tidak mengaktifkan (check
list) pada pilihan berikut.
Keterangan:
Ada beberapa
kondisi untuk jenis item tersebut:
èHanya dibeli
saja (biasanya jenis beban).
✔ I Buy This Item
Ada beberapa
kondisi untuk jenis item tersebut:
èHanya dibeli
saja (biasanya jenis beban).
✔ I Sell This Item
èHanya dijual
saja.
✔ I Inventory This Item
èHanya dicatat sebagai perpetual saja, tidak bisa dibeli
dan tidak untuk dijual Barang dibuat dengan cara membangun atau membuat sendiri.
✔ I Buy This Item
✔ I Sell This Item
èHanya bisa dibeli dan dijual saja, tetapi tidak dicatat
persediaannya(periodikal).
✔ I Sell This Item
✔ I Inventory This Item
èHanya dijual saja dan dicatat persediaanya. Barangnya
tidak bisa dibeli. Ini berlaku untuk perusahaan industri untuk barang jadi,
diperoleh dengan membuat atau membangun sendiri kemudian dijual.
✔ I Buy This Item
✔ I Inventory This Item
èBarang dicatat
secara perpetual, diketahui keluar dan masuknya kuantitas serta nilai barang,
tetapi tidak untuk dijual. Barang diperoleh karena membelinya dari supplier.
Tipe item ini biasanya untuk bahan pembantu atau bahan baku.
✔ I But This Item
✔ I Shell This Item
✔ I Inventory This Item
èPilihan paling
lengkap adalah barang tersebut diperoleh dari supplier, lalu dijual kepada
customer dan dicatat mutasi barang keluar/masuk baik kuantitas dan nilai
perolehannya.
c.
Dalam contoh kasus ini akan mengaktifkan semua pilihan field
karena jenis perusahaan adalah dagang/distribusi. Jadi, barang diperoleh dari
supplier kemudian dijual kepada customer dan dilakukan pencatatan secara
perpetual.
d.
Setelah menentukan jenis item, langkah selanjutnya adalah
mengisi linked account untuk setiap transaksi pembelian dan penjualan atas
barang tersebut,
seperti terlihat pada gambar berikut:
e.
Lalu
kita klik fitur Buying Details
f.
Isi
Last Purchase Price
g.
Isikan
kode pajak saat membeli, harga beli standar, Satuan (Buying Unit of Measure)
dan Number of Items per Buying Unit.
h.
Jika
sudah pilih fitur “Selling Details”
Base Selling Price : diisi dengan harga jual yang dijadikan patokan
atau harga acuan setiap kali
membuat invoice di enter sales
i. Isi
Base Selling Price, Selling Unit of Measure yaitu satuan barang, Number of Item
per Selling Unit dan Tax Code When Sold. Jika sudah klik OK
j.
Lalu
akan muncul jendela seperti dibawah ini:
k.
Ceklist
tanda panah yang ada di pojok kiri atas
l.
Lalu
pilih metode persediaan apakah Last Cost/ Avg Cost è Ok
Data persediaan barang
yang dimiliki perusahaan harus diinput ke dalam MYOB di dalam Modul Inventory. Berikut
ini langkah-langkah untuk membuat saldo persediaan:
a. Pilih Modul Inventory èCount Inventory
b. Akan ditampilkan form Count Inventory. Ketikkan jumlah
kuantitas setiap barang pada kolom counted
c. Selanjutnya klik tombol Adjust Inventory
d. Tampil jendela Default Expense Account. Pilihan ini bisa
dikosongkan.
e. Klik Continue è Opening Balances
f. Lalu isikan harga pokok barang per unit di kolom unit
cost, beserta pilihan akun persediaan pada kolom Account
g. Tekan CTRL + R untuk
melihat efek jurnal dari adjust inventory di atas.
Untuk melanjutkan ke BAB III, Klik link berikut;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar